Pages

Sunday, August 26, 2012

why..?


Masih jelas teringat dipikiran gw ketika masih kecil. Dulu pada saat kecil gw masih tinggal di sebuah gang yang pada bulan september-desember pasti kebagian jatah air bah dari sungai yang meluap di depan gang sana. Dalam pikiran kecil gw, banjir merupakan suatu hal yang mengasyikkan. Karena semua daerah terendam air dan bisa berenang-renang sepuasnya. Masih ingat jelas, ketika pulang sekolah. Gw begitu tergiur untuk bisa berman-main air banjir bersama teman-teman gw di gang tersebut. Tapi disaat gw pengen bermain, mamah gw melarang gw dan menyuruh gw untuk tidur siang. Gw selalu memberontak, dan membohongi diri dengan pura-pura tidur. Bunyi kecipak kecipuk air banjir, sangat menggoda bagi gw yang waktu dulu mash duduk di bangku SD.

Gw begitu iri dengan teman-teman seusia gw, mereka diizinkan oleh orang tuanya untuk bermain tetapi beda halnya dengan gw yang dipaksa untuk istirahat dan tidur siang.

Masih diwaktu gw kecil, gw begitu iri ngeliat tetangga sebelah punya gamebot. Gw dulu merengek minta dibelikan gamebot yang cuman bisa bermain tetris doang. Berapa lama gw menunggu akhirnya dibelikan oleh kakak gw yang pada waktu itu membelkan sebagai oleh-oleh kedatangan dari jogja. Tapi sayang, disaat dibelikan gamebot udah nggak musim lagi.

Gw begitu iri dengan teman-teman seusia gw, mereka minta permainan dibelikan oleh orang tuanya tetapi beda halnya dengan gw yang selalu terlambat untuk dibelikan.

Beranjak SD kelas IV gw masih ingat jelas. Saat itu lagi musimnya bermain raket bulu tangkis. Gw heran dengan teman-teman seusia gw, mereka begitu hebat dalam memainkan raketnya dan mengerti peraturan-peraturan dalam bermain bulu tangkis. Gw pengen banget bisa memainin itu, gw pun dikasih kesempatan untuk memainkan raket punya teman. Gw begitu menkmati dan merasa kagum dengan teman gw. “kok dia hebat banget yah mainnya?”. Sampai pada akhirnya gw pengen banget dibelikan raket, dan gw pun minta ke papah gw. Papah emang hebat orangnya, ketika anak-anak yang lainnya minta dibelikan raket orang tua yang lain pasti membelikan walaupun itu kualitas murahan. Tapi beda dengan papah, dia ngebikinin gw raket yang terbuat dari papan kayu. Gw begitu senang, dan merasa kek anak-anak pada umumnya. gw coret dan gw gambar ‘raket’ yang terbuat dari kayu tersebut seolah-olah itu adalah raket beneran. Gw mencoba main sendiri di rumah melawan tembok di rumah gw, sampai pada akhirnya gw pun bosan dan merasa di bodohi.

Gw begitu iri dengan teman-teman seusia gw, mereka mempunyai teman bermain yang sepadan. Memiliki fasilitas dalam bermain tetapi beda halnya dengan gw yang bermain sendiri dan menggunakan peralatan seadanya.

Masa SMP saat dimana badai kehidupan mulai muncul. Gw mula berteman dengan beberapa teman yang rada aneh-aneh, sampai pada suatu hal gw pengen banget punya handphone nokia seri N-GAGE karena menurut gw handphone itu adalah handphone tercanggih pada zamannya. Hampir semua siswa dikelas punya handphone tersebut, dan selalu memutar mp3 black eyed pease. Di kelas selalu bermain game sonic, bertukar tema,photo, dan mp3 menggunakan bluetooth. Menonton bokep melalui real one player di handphonenya. Gw punya handphone, tapi jadul banget. Layarnya masih monochrome,nada deringnya mash midi dan celakanya setiap kali ada telepon baru mencet tombol answer handphonenya sudah mati.

Gw begitu iri dengan teman-teman seusia gw, mereka mempunyai peralatan canggih dan mengikuti perkembangan zaman dalam gadget tetapi beda halnya dengan gw selalu dua langkah dibelakang teman-teman gw yang hi-tech banget.

Masuk bangku SMA, problema hidup pun mulai muncul. Masih terlepas dari keinginan gw jarang bisa dipenuhin dan kalaupun dipenuhin kalau nggak sudah kuno atau modelnya nggak seperti yang gw inginin. Di SMA ini, menginginkan sesuatu tetapi tidak ada seorang pun yang bisa mengabulkannya karena mesti gw yang berusaha untuk mendapatkannya. Yah, gw ingin cinta pada masa SMA. Ketika teman-teman gw pada asyik bercumbu dengan handphone atau pun memiliki pasangan satu sekolah. Gw cuman bisa ngeliat dan ngeganggu teman-teman gw, dan menjadi sasaran ejekan sebagai seorang jomblo. Gw berusaha mendapatkan cinta yang gw inginin disaat SMA, tetapi selalu failed dan berujung kisah sedih dan luka yang mendalam. Teman gw cuman perlu waktu 2 bulan untuk mendapatkan seorang pacar, sedangkan gw perlu waktu 2 tahun untuk mengejar dan endingnya gagal. Selama 2 tahun nggak nge stuck dengan satu orang sih, tapi tetap aja gw menjadi seorang loser dan orang yang selalu dikasihanin dalam hal percintaan.

Gw begtu iri dengan teman-teman SMA gw, mereka dengan gampangnya bisa jatuh cinta dan mendapatkan orang yang diinginkannya tetapi beda halnya dengan gw selalu dimulai dengan usaha yang penuh kerja keras dan jerih payah, melalui proses jatuh bangun dan jatuh lagi nggak bisa bangun-bangun dan endingnya selalu berujung kisah sedih.

Masa kuliah? masa kuliah gw rada beruntung dibandingkan teman-teman gw seusia. Karena gw bisa kuliah di Universitas dan Fakultas yang gw inginin. Tetapi dibalik keberuntungan gw, sebelumnya gw dilarang untuk masuk Universitas yang sekarang menjadi tempat gw mengatur pikiran agar sistematis. Dan sampai sekarang pun, kadang-kadang ada aja celetukan dari keluarga entah kakak gw atau mamah yang selalu menyinggung-nyinggung pilihan gw.

Gw berpikir, dari dulu sampai sekarang pun gw selalu nggak bisa mendapatkan apa yang gw inginin. Dalam segala hal termasuk cinta. Ada aja hambatan yang gw alamin, kegagalan yang bikin gw jenuh dalam berusaha. Why? gw nggak menyalahkan Tuhan, tapi karena gw sendiri yang memilih dan meminta sesuatu hal yang mungkin aja belum pantas buat gw dapat. Sampai sekarang pun gw berpikir, apa yang Tuhan rancang dikehidupan gw? Apakah ada something wrong dikehidupan gw sehingga gw selalu tertinggal jauh dibandingkan teman-teman seusia gw?
apapun itu gw cuman bisa nangis, meminta kekuatan sama Tuhan buat gw bisa tegar menerima semua kegagalan yang gw alamin selama ini. Ada satu kalimat penghibur yang selalu gw ucapin disaat gw merasa capek dan jenuh…

“Tuhan memberi apa yang menjadi kebutuhan kita, bukan apa yang kita inginkan saat ini”

bersambunggg...


Perfect Class @kristianusevan Luapan Emosi

Saturday, August 18, 2012

RADIO KILL THE TV STAR album


weww.. akhirnya dua postingan yang berjudul RADIO KILL THE TV STAR telah selesai. 
mengapa gw sangat exciting banget dengan judulnya ini. Yang pertama judulnya sangat provokatif, dan kedua di album ini ada maliq & d'essentials.
Yah ini adalah album VA dari beberapa band indie. disitu ada Maliq & D’Essentials, Twentyfirst Night, Sir Dandy, Jemima, dan Rock N Roll Mafia, nama-nama seperti The Upstairs, Endah N Rhesa, Homogenic, Zore, The Triangle, Marsh Kids, dan Swimming Elephants dan pokoknya keren deh single-singlenya . lagunya ciamik banget, dan terdapat genre musik yang berbeda. Jadi yah album gado-gado gitu jadinya. Dengar-dengar dari majalah rolling stone Indonesia album ini akan keluar setiap 1 tahun sekali weww....
oke, kali ini gw nggak akan membagikan link download ini album akan tetapi gw akan ngasih single 






Perfect Class @kristianusevan Luapan Emosi

think again

Banyak manusia percaya dengan yang namanya TAKDIR... apa benar takdir itu ada?

orang mengatakan bahwa mati hidup ada di tangan Tuhan, apa betul itu?
Jodoh, Tuhan jugalah yang mengatur jodoh kita, apa betul?
Menurut gw, kita mesti mereset ulang mindset kita tentang hal ini... Gw berasumsi, bahwa yang namanya TAKDIR itu nggak ada. Kenapa gw berani bilang sepert itu, gampangnya elu bisa mati setelah baca postingan ini atau 1 minggu setelah membaca postingan ini.. Nggak ada Tuhan yang mengatur, tapi pikiran elu lah yang menginginkan untuk mati dengan cepat. Jodoh, kata siapa Tuhan yang mengatur? apakah jodoh nantinya datang tiba-tiba apabila kita hanya mempunyai teman 10 orang dari awl hidup sampai tua?
Mindset seperti inilah, yang pada akhirnya sangat berbahaya. Karena, apabila ada kesalahan atau sesutau yang menyulitkan hidup kita. Kita akan mengkambing hitamkan kata TAKDIR dan secara implisit sama saja dengan kita pasrah terhadap 'TAKDR' yang diberikan oleh Tuhan,kemudan bersungut-sungut dan pada akhirnya kita pun menyalahkan Tuhan atas semua kondisi yang tidak diinginkan.

Suatu ilustrasi sederhana yang sangat klasik:
pada pagi hari ada seorang bapak yang sedang duduk membaca koran sambil meminum kopi. Hal itu merupakan rutinitas pagi yang tidak bisa dilewatkan oleh sang bapak sebelum berangkat ke kantor. Pada saat asyik membaca koran, beliau mengambil secangkir kopi dengan kurang hati-hati. Kopi pun tumpah ke baju beliau. Dia pun memanggil isterinya, untuk minta dicarikan baju ganti. Tetapi si ibu sedang mandi, dan tidak dapat dengan segera merespon panggilan sang suami. Karena terlalu lama menunggu isterinya mandi, dia pun marah, setelah marah si bapak dan terjadilah pertengkaran. Pertengkaran tersebut tanpa diketahui ternyata menyita waktu, dan membuat si bapak terlambat untuk pergi ke kantor. si Bapak pun pergi dengan terburu-buru, karena terburu-burunya si bapak lupa dokumen penting yang sebenarnya sudah disiapkan pada malam harinya. Akhirnya cerita pagi itu adalah hari yang sangat kacau bagi sang bapak...

Dari, ilustrasi kacau yang gw ketik diatas. menurut reader semuanya faktor yang membuat kacau hari tersebut apakah karena faktor takdir atau karena si bapak tersebut memilih untuk menyulitkan dirinya sendiri?
Dalam cerita tersebut saya mencoba menyampaikan sesuatu bahwa manusia ini adalah makhluk yang spesial yang diciptakan oleh TUHAN. Manusia diberikan kebebasan yang seluas-luasnya dalam berpikir dan bertindak. Sama halnya dengan cerita diatas, pasti tidak akan menjadi hari yang menyebalkan bilamana si bapak untuk memilih bersabar menunggu sang isteri, tidak marah-marah dan mencoba mempergunakan waktu yang ada untuk mengingat kembali sesuatu yang penting. Dan bukanlah takdir yang sudah mengatur untuk pagi hari si bapak tersebut menjadi kacau.
Terus apakah kapasitas Tuhan dalam hidup kita apabila manusia mempunyai kebebasan dalam memilih dan bertingkah laku?
saya jelas tidak berani menjawab ini semua, karena perlu strata doktoral dan latar belakang ilmu teologi yang tinggi untuk menjabarkannya. Tetapi, saya merenung akhirnya saya mendapatkan jawaban itu. Bahwa Tugas Tuhan adalah menegur dan membimbing manusia ke jalan yang diinginkan olehNYA. Apa yang diinginkan Tuhan who knows? tidak ada yang tau itu rahasia TUHAN. Tuhan sungguh baik kepada kita, kita bukanlah robot yang dikendalikan Tuhan, tetapi Tuhan tidak segan-segan menegur kita apabila kita melenceng dari apa yang diinginkannya. Tuhan menegur, karena Dia sayang dengan makhluk ciptaannya. Dan itulah salah satu rahasia Tuhan, mengapa Tuhan mau memelihara manusia yang berdosa ini...

Hidup kita, kitalah yang menentukan mau dbawa kemana arahnya. Libatkanlah Tuhan disetiap rencanamu, agar diberkati semua rencana yang engkau rancang. Dan janganlah menyebut kata TAKDIR sebagai akibat dari kesalahan yang kamu perbuat. Aku menjadi pencandu karena takdirku menjadi seorang pecandu, ohhh aku seorang pemalas karena takdirku adalah pemalas NO.. itu bukan Takdir tapi pilihan dirimulah yang membuat kamu menjadi seperti itu.
well, sebagai penutup. kita mempunyai beberapa pilihan untuk melangkah hidup. Kita bebas memilih mau apa kita ini, akan tetapi Tuhan mengingatkan apabila kau ingin diberkati mintalah bimbingan kepada Tuhan untuk dapat menuntun jalan hidupmu..

Perfect Class @kristianusevan Luapan Emosi

RADIO KILL THE TV STAR (end)


Part two… oke gw come back lagi buat ngelanjutin postingan yang sempat bersambung. 

Dari awal sudah ditekankan televisi merupakan kotak ajaib yang memiliki segudang hiburan dan mampu menghibur kita tanpa dipungut biaya untuk dapat menikmati hiburannya. Tapi, televisi layaknya dua sisi mata uang yang berbeda dan tidak dapat dipisahkan. Televisi memiliki dua sisi efek negatif dan positif. Televisi bisa saja menjadi sesuatu hal yang negatif apabila para produsen media menyajikan tayangan yang kurang mencerdaskan, Dan bisa juga sebaliknya apabila produsen media mau menyajikan tayangan yang mencerdaskan bagi penikmatnya. Namun apapun hal itu, kita harus sadar bahwa produsen media di Indonesia tidak semuanya memberikan tayangan yang mencerdaskan. Para produsen memproduksi tontonan yang diinginkan oleh khalayaknya bukan apa yang dbutuhkan oleh khalayaknya. 

Jadilah sekarang ini, kotak ajaib di rumah kita dihiasi oleh sinetron-sinetron yang kurang berbobot, reality show yang mengeploitasi ketidak beruntungan saudara-saudara kita dari segi finansial, reality show yang mengobjekkan perempuan menjadi bahan guyonan, Dan berita dengan formulasi 3S (Sadis,Saru,Sedih). Semua hal yang saya sebutkan diatas adalah jenis-jenis tayangan yang paling diminati masyarakat. Dampaknya? well, mungkin nggak terlihat signifikan apabila kita melihat dampak negatif dari narkoba. Tapi secara tidak sadar mindset kita bisa terpengaruhi apabila kita, terus menerus menonton tayangan yang tidak berbobot, seperti dalam social learnng theory. Hal ini bisa terjadi apabila seorang individu tidak mempunyai filter untuk menyaring tontonan yang dia konsumsi. Sebagai contoh paling gampang, gambaran kita tentang orang kaya itu seperti apa? orang yang kepapar sinetron pasti akan memiliki pandangan bahwa oang kaya itu adalah orang yang selalu berpakaian bagus mestipun di dalam rumah, berias muka dan menggunakan sepatu atau high heels dalam rumah dan pastinya memiliki mobil dan hidup di rumah yang bertingkat. Tapi kalau dibandingkan dengan orang yang memiliki sawah 100 hektare, peternakan sapi 100 ekor meskipun rumahnya kecil dan tidak bertingkat apakah itu termasuk orang kaya atau tidak?. Itulah sebabnya mengapa kita harus memiliki filter diri atau disebut LITERASI MEDIA.

Literasi media seperti yang diimpikan adalah salah satu filter diri yang nantinya diharapkan mampu menyaring hal-hal yang dianggap menyesatkan bagi diri sendiri. Tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga diharapkan kembali masyrakat mampu menjadi watch dog bagi para produsen tayangan di media massa Indonesia. 

Sekarang, kita masuk dalam pertanyaan BAGAIMANA, yah bagaimana memunculkan literasi media dalam diri sendiri menurut asumsi saya? cara paling gampang adalah dengan MEMBACA. FYK, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang senang sekali melihat dan kurang menyenangi membaca. Dengan membaca secara tidak langsung kita membuka jendela wawasan kita, memiliki referensi yang banyak tidak hanya terpaku dengan melihat televisi. tapi hal ini dapat dilaksanakan bagi kaum elite perkotaan yang memiliki akses yang lebih mudah dalam hal kepustakaan. Bagaimana dengan orang-orang yang tidak beruntung dan tidak memiliki akses tersebut? Caranya adalah dengan saling MENSOSIALISASIKAN literasi media itu sendiri. Tidak perlu dengan membuka pelatihan atau semacamnya, cukuplah dengan memberitahu keluarga di rumah, teman, dan keluarga jauh kita yang lainnya agar mengerti tentang literasi media. Hal itu sudah cukup bermanfaat untuk memberitahu dan mengajarkan orang lain tentang literasi media itu sendiri. Berikanlah penjelasan-penjelasan yang cerdas terkait tontonan yang sedang kita nikmati, dampingilah anak-anak dan adek kita yang kecil dalam menonton televisi tapi yang lebih cerdas jangan kasih kesempatan buat adek kita atau anak-anak kita untuk menonton tayangan yang belum semestinya dia tonton tapi lebih cerdas lagi nggak perlu nonton televisi tapi ajaklah bermain dan berinteraksi


Perfect Class @kristianusevan Luapan Emosi